Kenapa Kita Tidak Amalkan Makanan Sunnah?  Kerana Kebijaksanaan Yahudi Menipu Kita!


Bijak sungguh yahudi memperdayakan kita umat Islam, mereka suruh kita minum susu lembu buatan mereka, tapi mereka minum susu kambing, mereka minum apa yang diminum oleh Nabi kita Muhammad SAW. Mengapa kita tidak ikut nabi kita, kita ikut orang yahudi tapi ternyata mereka mengikut apa yg nabi kita makan dan minum.

Teruskan membongkar kebijaksanaan yahudi menipu umat Islam... Kata-katanya ini adalah bertepatan dengan hadis Rasullulah: "Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu.. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutnya dalam perkara-perkara kecil"



Antara 'barangan mereka' yang telah dijadikan ikutan oleh kebanyakan dari kita.






1. Kita diajar dalam buku biologi, buku pemakanan (kajian dan terbitan para kafir ni) bahawa kalau nak dapat vitamin B dan kalau nak tambah darah kita kena makan hati haiwan dan hati ayam tetapi sebenarnya Nabi kita tidak menggalakkan pemakanan organ dalaman. Nak ikut kafir ke nak ikut nabi kita? Sebenarnya makan hati ayam dapat melembabkan otak kita sbb hati merupakan organ dimana semua toksin akan dikumpulkan dan dineutralkan. so kepekatan toksin adalah tinggi di hati ayam. makanlah kita toksin tersebut serta bengaplah otak kita umat Islam sebab percaya buku sains keluaran kafir ini.

2. Kita diajar dalam sains bahawa kopi tidak bagus untuk kesihatan. Namun sebenarnya kopi adalah antara minuman kegemaran Nabi kita selain susu dan madu. Cuba tengok Yahudi, mereka minum kopi, Starbuck. Profesor di UK yang Yahudi semua ada segelas kopi dit tangan mereka.

3. Kita diajar memakan kambing tinggi kolesterol, namun kambing juga adalah makanan Nabi kita. Seolah-olah buku sains ni nak merendahkan pemakanan Nabi kita. Sebenarnya daging kambing adalah daging paling kurang kolesterol.

4. Kita diajar bahawa makan McDonalds adalah bagus, namun sebenarnya McDonalds adalah makanan yang sangat tinggi MSG dan kolesterolnya dan paling banyak lemak tepu trans.

5. Para kafir ni juga menggalakkan kita minum dan makan makanan yang langsung tak berkhasiat , contohnya coke dan maggi . Coke tu sangatlah beracun, pastu sangat tidak bagus untuk kesihatan (gula tinggi, berasid, pH dalam lingkungan 3.5, ada racun tersembunyi) . Dan para Melayu kita juga yang ketagih minum.

6 . Untuk pengetahuan, para kafir agen dajjal ni gak mengwar-warkan kebaikan minum soya (sebab USA merupakan pengeluar soya terbesar), namun sebenarnya soya dapat melemahkan kejantanan lelaki dan mengurangkan kesuburan lelaki dan perempuan. selain itu juga soya dapat meningkatkan risiko kanser payudara, kanser ovari, kanser prostat, serta melemahkan otak dan tulang sbb dalam soya ada hormon estrogen yang sama dgn estrogen kat wanita. pastu soya ada phytic acd yang membuatkan penyerapan kalsium, magnesium dan zinc yang penting untuk badan kita terjejas.

Secara kesimpulannya para kafir ajen Al-Masih Dajjal ni bukan setakat melemahkan kita dari segi lain namun secara pemakanan kita jua.



Dipetik Dari ::: http://halaqah.net

Ketahuilah! Siapa saja dari umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berupaya untuk senantiasa mengikuti dan menaati beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dengan ikhlas serta menjadikannya sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari, maka sungguh ia akan mendapatkan sekian banyak keutamaan yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam di antaranya adalah sebagaimana keterangan berikut ini:

1. Mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Merupakan Sebab Diterimanya Suatu Amalan
Telah kita ketahui bersama bahwa dua prinsip dasar yang harus selalu beriringan dalam melandasi suatu amal agar diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah keikhlasan dan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebaliknya, apabila hilang salah satu dari keduanya, maka amalan itu tidak akan diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan hendaknya kita khawatir suatu amal shalih yang kita kerjakan akan ditolak atau tidak diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak pernah kami tuntunkan, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)
Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu keutamaan terbesar dalam Ittiba’us Sunnah (mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) adalah diterimanya suatu amalan.

Al Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: “Dalam mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terdapat keberkahan dalam mengikuti syari’at, meraih keridhoan Allah subhanahu wa ta’ala, meninggikan derajat, menentramkan hati, menenangkan badan, membuat marah syaithan, dan berjalan di atas jalan yang lurus.” (Dharuratul Ihtimam, hal. 43)

2. Mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Membuahkan Persatuan Kaum Muslimin
Para pembaca yang mulia, setiap muslim tentu sangat merindukan terwujudnya persatuan kaum muslimin. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa persatuan merupakan perkara yang diridhoi dan diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, sedangkan perpecahan merupakan perkara yang dibenci dan dilarang oleh-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya): “Dan berpegang-teguhlah kalian semua dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai.” (Ali Imran: 103)

Al Imam Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Allah telah memerintahkan kepada mereka (umat Islam, red) untuk bersatu dan melarang mereka dari perpecahan. Di dalam banyak hadits juga terdapat larangan dari perpecahan dan perintah untuk bersatu dan berkumpul.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/367)
Adapun asas bagi persatuan yang diridhoi dan diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala bukan berasaskan kesukuan, organisasi, kelompok, daerah, partai, dan sebagainya. Akan tetapi asasnya adalah: Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan pemahaman As-Salafush Shalih (para shahabat Rasulullah, para tabi’in, dan tabi’ut tabi’in).

Al Imam Al Qurthubi rahimahullah ketika menjelaskan ayat 103 surat Ali Imran di atas menyatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan kepada kita agar berpegang teguh dengan kitab-Nya (Al Qur’an) dan sunnah nabi-Nya, serta merujuk kepada keduanya di saat terjadi perselisihan. Allah subhanahu wa ta’ala juga memerintahkan kepada kita agar bersatu di atas Al Qur’an dan As Sunnah dalam hal keyakinan dan amalan. Hal ini agar kaum muslimin bersatu dan tidak tercerai-berai, sehingga akan meraih kemaslahatan dunia dan agama, serta selamat dari perselisihan. (Lihat Tafsir Al Qurthubi, 4/105)
Mengapa harus dengan pemahaman As Salafus Shalih (para shahabat Rasulullah, para tabi’in, dan tabi’ut tabi’in)?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Sebagaimana tidak ada generasi yang lebih sempurna dari generasi para shahabat, maka tidak ada pula kelompok setelah mereka yang lebih sempurna dari para pengikut mereka. Maka dari itu, siapa saja yang lebih kuat dalam mengikuti hadits Rasulullah dan sunnahnya, serta jejak para shahabat, maka ia lebih sempurna. Kelompok yang seperti ini keadaannya, akan lebih utama dalam hal persatuan, petunjuk, berpegang teguh dengan tali (agama) Allah, dan lebih terjauhkan dari perpecahan, perselisihan, dan fitnah. Dan barangsiapa yang menyimpang jauh dari itu (Sunnah Rasulullah dan jejak para sahabat), maka ia akan semakin jauh dari rahmat Allah dan semakin terjerumus ke dalam fitnah.” (Minhajus Sunnah, 6/368)

3. Pahala Besar Bagi Orang Yang Berpegang Teguh Dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Dari shahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran, kesabaran di hari itu seperti menggenggam bara api, bagi yang beramal (dengan Sunnah Nabi) pada saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh.” Ada seseorang yang bertanya: “Lima puluh dari mereka, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Pahala lima puluh dari kalian.” (Shahih, HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi, lihat Silsilah Ash Shahihah, no. 494)

4. Jaminan Istiqomah dan Hidayah Bagi Orang Yang Berpegang Teguh dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Selama seseorang berada di atas Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ia akan tetap berada di atas jalan istiqomah. Sebaliknya, jika tidak demikian, berarti ia telah menyimpang dari jalan yang lurus. Sebagaimana yang dikatakan oleh shahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu:
“Manusia akan senantiasa berada di atas jalan yang lurus selama mereka mengikuti jejak Nabi.” (HR. Al Baihaqi, Miftahul Jannah, no. 197).

Shahabat ‘Urwah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Mengikuti sunnah-sunnah Nabi adalah tonggak penegak agama.” (HR. Al Baihaqi, Miftahul Jannah, no. 198).
Salah seorang tabi’in bernama Ibnu Sirin mengatakan: “Dahulu mereka mengatakan: selama seseorang berada di atas jejak Nabi, maka ia berada di atas jalan yang lurus.” (HR. Al Baihaqi, Miftahul Jannah, no. 200)

Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya): “Dan jika kalian menaatinya niscaya kalian akan mendapatkan hidayah.” (An Nur: 54)
Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah berkata: “Jika kalian menaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam niscaya kalian akan mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus, baik ucapan maupun perbuatan. Dan tidak ada jalan untuk mendapatkan hidayah melainkan dengan menaatinya, dan tanpa (menaatinya) tidak mungkin (akan mendapatkan hidayah) bahkan mustahil.” (Tafsir As Sa’di, hal. 521)

5. Mendapatkan Cinta dari Allah subhanahu wa ta’ala dan akan masuk Al Jannah (surga)
Para pembaca yang mulia, bukankah kita semua ingin mendapatkan cinta dari Allah? Ketahuilah! Bahwa cinta dari Allah subhanahu wa ta’ala hanya akan diperoleh dengan mengikuti dan mentaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala (artinya):

“Katakanlah (wahai Muhammad!): “Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku! Niscaya Allah pasti akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (Ali Imran: 31)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: “Setiap umatku akan masuk Al Jannah (surga) kecuali orang yang enggan.” Para shahabat bertanya: “Siapakah orang yang enggan itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Barangsiapa yang menaatiku, ia akan masuk Al Jannah dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku, maka sungguh ia telah enggan.” (HR. Al Bukhari)

Perkongsian daripada : Pembacaan AnakkuSoleh.com
Share this topic on Facebook


Malam berlalu pergi...kini tiba siang menjelma kembali...malam untuk kita merehatkan diri dan siang untuk melakukan kerja seharian...oleh itu....marilah kita bersama-sama sebelum keluar dari rumah amalankan cara hidup Sunnah, supaya perjalanan kita nanti akan beroleh keberkatan dan mendapat pahala....kerana begitu dahsyatnya amalan sunnah ini sekiranya kita istiqomah melakukan setiap apa yang diamalkan oleh Rasulullah saw....Selamat Beramal!!



Sila klik pada gambar ini untuk melihat lebih jelas.....(^_^) selamat beramal.

Berikut merupakan antara amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam dan ia menjadi sunnah  buat umatnya yang dikasihi. Amalan ini mampu menjadikan seseorang itu mencintai baginda dan boleh membawa seseorang itu cenderung ke arah  ‘soleh wa musleh’.

1.     Senyuman
Abdullah bin Al-Harist Radliyallahu’anhu menuturkan, yang artinya, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam.” (Riwayat At-Tirmidzi)

2.     Dahulukan Kanan
Daripada Aisyah, katanya: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam lebih suka mendahulukan yang kanan dalam segala hal (perbuatan) seperti memakai terompah, bersikat, berwuduk dan mandi.“ (Hadis riwayat Muslim)

3.     Berpakaian
Ummu Salamah meriwayatkan: “Pakaian yang paling disukai oleh Baginda Shalallahu ‘alaihi wasalam ialah pakaian Qamis).” (Riwayat Tarmizi dan Abu Daud).

4.     Bercelak
Ibnu Abbas meriwayatkan bahawa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda:“Hendaklah kamu bercelak dengan menggunakan batu celak (Al-Itsmid) kerana celak dapat memperjelaskan penglihatan dan menumbuhkan bulu (mata).” (Riwayat Tarmizi dan Abu Daud).

5.     Memakai Cincin
Ali bin Abi Talib meriwayatkan: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam memakai cincin di jari tangan kanan Baginda.” (Riwayat Tarmizi, Abu Daud, Nasa’i dan Ibnu Hibban.).

6.     Makan
Ka’ab bin Malik r.a. meriwayatkan: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam makan menggunakan ketiga jari Baginda. Selepas makan  Baginda menjilati ketiga-tiganya.”(Riwayat Tarmizi, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).

7.     Minum
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan: “Ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam minum, Baginda menarik nafas (menghela) dua kali.” (Riwayat Tarmizi dan Abu Syaikh)

8.     Bersilaturrahim
Rasulullah SAW bersabda: “Tahukah kamu tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan, adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan persaudaraan.”   (Riwayat Ibnu Majah)..



9.     Berjalan

Ali bin Abi Talib meriwayatkan: “Apabila Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam berjalan, tubuh Baginda tegak seperti sedang menuruni tanah yang landai.” (Riwayat Tarmizi dan Hakim).

10.  Berkata
Anas Ibnu Malik r.a. meriwayatkan: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam mengulangi  perkataan Baginda tiga kali supaya lebih difahami (oleh pendengarnya).” (Riwayat Tarmizi dan Hakim).

11.  Tertawa
Abdullah bin Harith r.a. meriwayatkan: “Tawa Nabi Muhammad  Shalallahu ‘alaihi wasalam hanyalah senyuman.” (Riwayat Tarmizi ).

12.  Bergurau
Anas bin Malik r.a. meriwayatkan: “Betapa baiknya Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalammenggauli kami. Baginda berkata kepada saudaraku yang masih kecil, ‘Wahai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan oleh burung nughair?’” (Riwayat Tarmizi, Bukhari, Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad).

13.  Tidur
Aisyah r.ha. meriwayatkan: “Setiap kali hendak tidur pada malam hari, RasulullahShalallahu ‘alaihi wasalam selalu menadahkan  kedua tapak tangan sambil membaca Surah al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas kemudian Baginda meniup kedua-dua tapak tangan tersebut. Setelah itu, Baginda menyapu bahagian tubuh yang terjangkau, dimulai dari kepala, wajah lalu bahagian depan tubuh Baginda. Hal itu Baginda lakukan sebanyak tiga kali.” (Riwayat Tarmizi, Abu Daud, Ibnu Majah, Nasa’i dan Ahmad).

14.  Membaca al-Quran
Ya’la bin Mamlak bertanya kepada Ummu Salamah tentang cara Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam membaca al-Quran. Menurut Ummu Salamah, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam membaca al-Quran dengan sangat jelas kalimah demi kalimah. (Riwayat Tarmizi, Bukhari, Abu Daud dan Nasa’i).

15.  Ibadah
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam melaksanakan solat hingga kedua-dua kaki Baginda bengkak. Beliau bertanya, “Mengapa engkau melakukan hal ini padahal engkau mengetahui bahawa Allah SWT telah mengampuni dosamu yang telah berlalu dan akan datang?” Baginda Shalallahu ‘alaihi wasalammenjawab, ‘Tidakkah aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?’.” (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Khuzaimah)..

والله أعلم بالصواب
 (Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)
.
.
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته

Apa Itu Sunnah Nabi??

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul-Nya, dan orang-orang yang memegang kekuasaan antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka hendaklah kamu kembalikan kepada Allah dan rasul,  jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih baik dan sebaik-baik jalan."(Surah An Nissak:59)

"Kembalikan kepada Allah dan rasul" yang dinyatakan oleh-Nya dalam ayat tersebut jelas merujuk kepada al-Quran dan sunnah. Justeru, tidak dapat tidak, manusia tidak hanya perlu bergantung kepada kitab Allah, tetapi juga sunnah Rasulullah yang mempunyai pengaruh amat besar dalam perluasan pembinaan hukum Islam.

PENGERTIAN SUNNAH
As sunnah mempunyai pelbagai pengertian yang dilihat berdasarkan kaca mata banyak pihak. Walau bagaimanapun, setiap definisi yang diberikan kelihatan tidak banyak bezanya antara satu sama lain.
Dalam buku berjudul Pedoman Muslim terjemahan daripada Minhaajush Shaalihin, ahli hadis melihat sunnah sebagai sesuatu peninggalan Rasulullah sama ada dalam bentuk perkataan, ketetapan mahupun sifat-sifat jasmani atau budi pekerti serta sejarah hidup – sebelum dan sesudah kenabian baginda diangkat Allah.
Sementara bagi ahli usul, as sunnah merupakan sesuatu yg dinukilkan daripada Nabi Muhammad. Ini boleh jadi membabitkan perkataan, perbuatan mahupun ketetapan. Contoh yang melibatkan perkataan ialah sesuatu yang disabdakan oleh baginda dalam pelbagai bentuk yang berhubung dengan pembinaan hukum. Perbuatan pula adalah seperti perlakuan Rasulullah dalam urusan ibadah seperti solat.
Menurut istilah fikah, as sunnah merupakan sesuatu yang tetap (sah) daripada baginda. Ia bukan fardu dan tidak wajib. Menurut sebahagian daripada ahli fukaha, sunnah adalah mutlak atas sesuatu yang berlawanan dengan bidaah.

PERANAN SUNNAH DALAM KEHIDUPAN
Sebagai hamba Allah, al-Quran wajib dijadikan panduan hidup. Begitulah juga keadaannya dengan sunnah. Abu Abdillah Hakim mentakhrijkan daripada Ibnu Abbas, bahawasanya Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya syaitan telah putus asa untuk menjadi sembahan di bumimu, tetapi ia senang untuk ditaati selain disembah daripada perbuatan-perbuatanmu yang merendahkan kamu, maka berhati-hatilah. Sesungguhnya aku telah meninggalkan kepadamu selama kamu bepegangan dengannya maka kamu tidak akan sesat selamanya iaitu kitabullah (al-Quran) dan sunnah nabi-Nya."

Hadis merupakan sunnah Rasulullah. Dalam Islam, ia termasuk dalam dalil bagi menentukan hukum serta peraturan agama selain al-Quran. Ia terbahagi kepada dua bahagian. Yang pertama berperanan penting dalam menjelaskan maksud al-Quran. Sementara yang kedua pula menghuraikan hukum-hukum yang tidak dinyatakan oleh Allah dalam kitab-Nya.
Ini sesuai dengan dua firman Allah dalam surah An Nahl ayat 44 yang bermaksud :
"Kami turunkan kepadamu (Muhammad) akan Quran supaya engkau jelaskan kepada manusia apa yang diturunkan (Quran) kepada mereka."  
Dan surah An Nissa' ayat 59 yang bermaksud:
"Hai orang beriman! Ikut olehmu akan perintah Allah dan ikut olehmu akan perintah rasul."

Walau bagaimanapun, agak menyedihkan apabila tidak semua semua daripada sunnah baginda dilaksanakan dalam kehidupan kita. Dan tambah menyayat hati apabila wujud segelintir pihak yang memesongkan sunnah Rasulullah dengan memutar belitkan hadis.


PERINGKAT HADIS
Terdapat beberapa peringkat hadis iaitu sahih, hasan dan daif.
Hadis sahih merupakan hadis yang sanadnya bersambung dengan riwayat orang adil yang memiliki ingatan kuat (dhabith). Selain itu, hadis tersebut turut selamat daripada unsur-unsur penyimpangan dan illat (penyakit). Hadis sahih tidak terkumpul secara mutlak dalam satu kitab hadis.
Bagi hadis hasan pula, perawinya ringan iaitu tidak kukuh hafalannya berbanding hafalan orang yang dhabith.
Sementara hadis daif adalah hadis yang tidak melengkapi syarat-syarat hadis sahih dan hasan. Terdapat tiga jenis hadis daif iaitu daif (lemah), amat daif (sangat lemah) dan hadis maudhu' (palsu).

SUNNAH SEBAGAI SUATU HIKMAH
Sunnah Rasulullah amat istimewa kerana ia merupakan suatu hikmah.
Allah berfirman dalam kitabnya yang bermaksud :
"Sesungguhnya Allah telah memberikan kurnia bagi orang-orang yang beriman, ketika dia telah mengutuskan seorang rasul kepada mereka antara mereka sendiri yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka dan membersihkan mereka (dari sifat-sifat yang jahat) lagi mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu dalam kesesatan yang nyata." (Ali Imran:164)

Berdasarkan ayat tersebut, kebanyakan ulama dan penyelidik berpendapat, hikmah yang  dimaksudkan ialah sesuatu yang diperlihatkan oleh Allah kepada baginda daripada rahsia agama dan hukum syariat-Nya. Mereka memanggilnya sebagai sunnah.
Justeru, selaku umat Muhammad, Muslim hari ini tidak wajar mensia-siakan sunnah peninggalan baginda. Mengabaikannya tidak lebih daripada suatu kerugian.

- Artikel iluvislam.com



;;
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...